Hari ini menjadi hari terakhir di bulan Oktober. Hari ini juga menjadi hari terakhir gue menyandang status pengangguran tak menentu. Besok, gue insya Allah akan memulai sebuah kegiatan baru yang mudah mudahan menghasilkan uang haha. Besok, gue akan mengadu nasib bersama 290 orang teman gue lainnya di Bandung. Segala keperluan udah dikemas, koper gue penuh sampai susah ditutup, ini adalah kali pertama gue packing sebanyak ini, kayak udah mau pindahan rumah aja. Hampir semua baju dibawa, kerudung dibawa semua, sepatu sampai bawa tiga pasang, dan masih banyak barang barang lainnya. It's going to be fun! Super semangat menempuh kehidupan baru besok, penasaran bakalan kayak apa teman teman barunya, deg degan karena harus jadi lebih dewasa lagi mulai besok, dan agak sedih karena akan meninggalkan rumah dengan waktu agak lama. Malam ini, gue pergunakan dengan sangat baik, seperti curhat di blog, nonton film yang banyak, makan indomie, dan tidur nyenyak jam 9an nanti. Besok subuh harus

So you can keep me inside the pocket of your ripped jeans. holding me closer til our eyes meet you wont ever be alone . The boy was staring at me, wondering what I was thinking. Trying to know me better, just like friends. I ran away. We walked in the middle of the park. Saw each other with a happy smiles. Talked a a lot and share the happiness. Wish that we could be like this, everyday. Falls came , leafs were gone slowly. Taking a photo together, using his pocket camera, keeping memories in a photograph. Remembering the first time we met, when I was thinking of something.. Autumn ended. He asked what was I wondering when we first met. A difficult question. I said, I just thought whether I could know him better or not, He just laughed, said that It already happened. But I said, It couldn't be any longer. It was all about me who couldn't stay after autumn had gone. suddenly he was silently opened a photograph. That we took on that day, keeping our memorie

hai kamu,  kapan kita bisa ketemu ? aku kan kangen. nanti aku keburu pergi  jangan nunggu kamu gak sibuk,  kamu pasti sibuk terus.  harus ada yang mengusahakan, ya itu sih kalau kamu mau, kalau kamu gak mau, aku juga gak mau. aku gak jadi kangen juga udah ya,  makasih buat seseorang, yang lagi sibuk banget kayaknya, sampai susah banget ketemu. 

Akhirnya, gue punya waktu untuk mengetikkan cerita mengenai sahabat terbaik dan ter-pipi-chubby yang gue punya selama waktu kuliah gue. Yap, kalau soal pipi, semua pasti bisa menebak, dia adalah Karunika Diwyacitta alias Tita. She’s my favorite best friend in college so far (iyuh,  before you got more sick, please prepare a plastic bag because this will be a very long story) Tita adalah teman dekat pertama gue selama kuliah. Waktu gue tahun pertama, Tita adalah orang pertama yang menginap di kosan gue dan menjadi roommate dadakan gue karena tuntutan madk waktu itu. Gue masih inget gimana kita naik motor sambil bawa barang barangnya (beserta kasur lipatnya) di gang sempit kutek sampe oleng oleng gajelas. Dia, sejak hari pertama madk, sepertinya resmi menjadi teman dekat gue. Dia waktu itu selalu bangunin gue setiap subuh, bikinin roti isi, dan lari lari bareng gue ke portal biar gak telat. Dan dia juga jadi teman pertama gue diomelin sama ibu kosan gue yang galak setiap kali pulang