Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2013

minions'

I'll protect you ,  friend

1+1=43

this is my family , plus my grand ma and grandpa cousins from Palembang happy 50th anniversary mamih dan mbah ibu dan bibi serta tante the birthday couple <3 cacidit mom and her daughter :3 the handsome, najib my Dad's family rafi dan zaid potong kueee! my big family "Bila kuingat lelah, ayah bunda, bunda piara piara akan daku sehingga aku besarlah.. waktu kukecil, hidupku, amatlah senang. senang dipangku dipangku dipeluknya, serta dicium dicium dimanjakan. namanya, kesayangan..." 1+ 1 = 43 dulu hanya ada mbah dan mamih, tapi hari ini ada 43 orang di dalam foto itu 43 orang yang menjadi satu buah keluarga romantis. terimakasih, semoga panjang umur sehat dan dilindungi Allah selalu, mbah dan mamih. happy 50th wedding anniversary, love you so much, the 4th grandchildren, Aisyah.

buku upacara

jadi ini adalah satu dari beberapa cerita konyol yang pernah gue alami selama hidup gue. dan takut gue lupa, dan takutnya udah keburu gak lucu, ya jadilah gue tulis aja malam ini. mumpung inget dulu waktu gue baru mau masuk SD, gue sebagai anak TK yang sangat semangat sekolah lagi nyiapin buku buat hari pertama. gue : (bolak balik jadwal pelajaran yang baru dikasih sm ibu guru pas daftar ulang). (garuk garuk kepala) yah ceritanya itu gue lagi berusaha membaca jadwal pelajaran dan merapikan buku sesuai dengan mata pelajaran hari senin. well , semua buku udah ada dan lengkap. udah disampulin sama ibu (fyi, gue sampe kelas 1 sma, selalu disampulin bukunya karena gue gak bisa nyampul buku sendiri, huff) tapiii... ada satu buku yang gak ada. dan gue kelimpungan sendiri nyari buku pelajaran itu.. gue nyari di meja , gak ada. nyari di ruang tengah , gak ada. nyari di lemari, gak ada. nyari di kamar kakak gue, gak ada. akhirnya, sebagai anak TK yang lagi hopeful buat sekolah beso

menuliskan aku

Kau tidak akan pernah tahu, betapa aku ingin menulis lebih banyak, ingin menulis setiap hari nya. Kau mungkin tidak akan pernah tahu betapa berat usahaku untuk bisa mengkhayalkan sebuah novel indah berimajinasi tinggi dan beralur cerita maju mundur . pahit, tapi ternyata jemariku tak sekuat itu untuk menuliskan sebuah fantasi. Menyedihkan, aku hanyalah seorang penulis gagal, penulis puisi yang termangu ketika puisi ku tak lagi puitis. Penulis kritik yang membenci kritik ketika kritik itu berbalik padaku. Aku hanyalah seorang penyerah hari ini. Pecundang, dan pengecut. Karena aku lari dari sebuah ketakutan, aku lari semakin kencang ketika banyak badai menerpa tubuhku. Aku berharap dapat melupakan semua hal tentang menulis dan mimpi mimpi yang kurajut tentangnya. Sayangnya, aku kembali menjadi pengecut, pengecut yang bahkan takut untuk berlari. Jadi, aku diam disini, di tengah tengah onggokan mimpi yang belum kusentuh lagi .

Aku pada Langit Malam Karena Bintang

Langit malam, aku tidak akan bercerita tentang keluh , kesah, sedih, ataupun lelah Aku ingin bercerita tentang bintang yang sinarnya , terlalu menyilaukan yang selalu kutunggu setiap malam untuk sekedar kupandangi , atau kurindukan ketika dia tertutup gelapmu langit malam, bintang itu terlalu indah untuk dilupakan atau untuk sekedar dikenang aku ingin memilikinya tapi bintang itu terlalu jauh, terlalu jauh untuk kuraih terlalu besar untuk kugenggam dan terlalu silau untuk kulihat dari dekat langit malam, kutitipkan padamu saja bintangku itu jagalah dia, agar sinarnya tak pernah padam meski sinarnya tak lagi akan pernah menemani malam malamku.

renung relung

"yah namanya juga hidup, kadang kita diatas, kadang kita dibawah.." itu adalah kata kata yang sering banget diucapkan sama Ina, sambil bercanda canda setiap kali ada hal hal aneh yang terjadi di sekeliling kami. sebenarnya itu sudah sangat familiar diucapkan, tapi sebenarnya itu benar adanya. hidup itu gak mungkin kita ada di atas selalu, melihat orang orang dengan menundukkan kepala. kadang kita yang ada di bawah, mendongak dan menatap iri pada orang orang yang diatas. waktu itu gue pernah ikut seminar dari mahasiswa berprestasi, dia hidup serba berkecukupan, dan he had no big problems in his life. tapi, dia akhirnya memutuskan untuk membuat masalahnya sendiri. dia membuang dompetnya, meminta orang tuanya tidak menckupi uangnya, dan akhirnya dia menjadi punya masalah ekonomi. dari situ, gue sadar, kalau masalah terbesar adalah ketika kita hidup tanpa memiliki masalah yang berarti. gue banyak berbincang dengan seseorang malam itu, tentang masalah dalam hidup dan kehidupan ini

12.15

menunggu jam 12.15 gue lagi di perpusat sama adek gue menunggu bph bph gue yang lagi berusaha memecahkan kode yang gue bikin semalem haha absurd yaudalah yah gapapa namanya juga usaha usaha buat bikin mereka gerak, berpikir, kerjasama, sabar, dan jujur. cuma lewat games asal gini doang sih gue bisanya yaudahlah, namanya juga usaha kalau garing, ya paksain aja ketawa. hahahaha

Identitas , Indonesia

seseorang malam itu menyadarkan saya tentang suatu hal, suatu hal yang mungkin mulai banyak orang lupakan, tentang identitas . saya tidak pernah menyangka bahwa obrolan malam itu, yang konteksnya jauh sekali dari masalah kehidupan, diri dan identitas pada akhirnya mengerucut juga kesana. tentang identitas yang harusnya selalu kita, sebagai manusia, memegang teguh itu. entah apapun bentuk identitas diri itu, kita yang menentukan.  identitas diri kita, jati diri dan siapa kita , hanya kita dan Tuhan yang tahu. hanya kita yang bisa memohon pada Tuhan dan berusaha untuk merubahnya, atau membuat identitas kita sendiri. malam itu saya tertegun, pada ucapannya yang menyadarkan saya, tentang identitas kampus yang sedang saya jamahi dewasa ini, " Universitas Indonesia itu kan lembaga pendidikan, Sah. jadi, identitas itu harus tetap ada dan ditonjolkan!" iya, lalu saya mengangguk. sepakat. "jangan seperti gedung FIK yang baru di UI, gak ada identitasnya !"