Skip to main content

renung relung

"yah namanya juga hidup, kadang kita diatas, kadang kita dibawah.."

itu adalah kata kata yang sering banget diucapkan sama Ina, sambil bercanda canda setiap kali ada hal hal aneh yang terjadi di sekeliling kami. sebenarnya itu sudah sangat familiar diucapkan, tapi sebenarnya itu benar adanya.

hidup itu gak mungkin kita ada di atas selalu, melihat orang orang dengan menundukkan kepala.

kadang kita yang ada di bawah, mendongak dan menatap iri pada orang orang yang diatas.

waktu itu gue pernah ikut seminar dari mahasiswa berprestasi, dia hidup serba berkecukupan, dan he had no big problems in his life. tapi, dia akhirnya memutuskan untuk membuat masalahnya sendiri. dia membuang dompetnya, meminta orang tuanya tidak menckupi uangnya, dan akhirnya dia menjadi punya masalah ekonomi. dari situ, gue sadar, kalau masalah terbesar adalah ketika kita hidup tanpa memiliki masalah yang berarti.

gue banyak berbincang dengan seseorang malam itu, tentang masalah dalam hidup dan kehidupan ini. tentang seseorang yang sukses, dan diagungkan, tetapi ternyata jatuh karena satu hal kecil. atau tentang perjuangan dalam mengejar mimpi yang sulit digapai, atau tentang mahalnya berkuliah yang kadang mengganggu pikiran banyak orang, dan semua masalah lainnya.

    Man Jadda wa Jada "Siapa yang bersungguh-sungguh pasti bisa"
    Man Shabara Zhafira "Siapa yang bersabar pasti beruntung"
    Man Saara Ala Darbi Washala "Siapa yang berjalan dijalannya pasti akan mencapai tujuannya"


ketiga mantra nya Alif di trilogi nya Ahmad Fuadi bener bener jadi jawaban dari semua masalah yang dihadapi seseorang. sesederhana lo bersungguh-sungguh, maka lo pasti bisa mencapai semuanya. dan jika kita bersabar, kita pasti bisa melalui nya dengan kesabaran, maka kita pasti menjadi orang yang sangat beruntung.
dan semua harus disesuaikan dengan apa yang diperintahkan Allah, pasti berhasil, jika Allah menghendaki.

kesedihan dan semua usaha yang kita perjuangkan, suatu saat nanti pasti akan bisa kita capai hasilnya dengan baik. kita pasti bisa menjadi orang seperti yang kita inginkan.

karena sesungguhnya, mimpi mimpi itu kita yang buat, dan kita yang menjadikannya nyata.
dan gue akan selalu benar benar mengingat bahwa dari setiap kesulitan itu pasti ada kemudahan.

siang, terik,
Aisyah.  

Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya yang bisa membaw

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan tertah

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik dari sek