Skip to main content

senior junior atau apalah yah

Sekarang udah gak jamannya lagi boi, senior nge dikte junior. 
 
nyuruh mereka melakukan apa yang harus mereka lakukan.
sekarang jamannya demokrasi, setiap orang berhak punya pendapat mereka sendiri, setiap orang punya kesempatan buat mengembangkan pikiran mereka sendiri, tanpa harus didikte sama senior nya.

gue seneng banget membicarakan hal ini hari ini. mungkin karena emang atmosfer di luar sana lagi mendukung banget, hujan hujan gimana gitu,  atau karena emang lagi deket banget hal ini sama gue saat ini. gue ngerasa ada begitu banyak orang yang ngerti hal ini, tapi ada juga beberapa orang yang masih gak mau ngerti tentang hal hal ini.
susah emang, kalau kebudayaan dan kultur yang salah masih ada di pikiran kita.
sama aja kayak kalau orang bilang, mau berantas korupsi tapi susah soalnya korupsi udah mendarah daging bagi bangsa ini.
oke cukup melebar dan mungkin agak gak jelas.

intinya dan poinnya sih, hari ini gue hanya ingin menekankan bahwa setiap orang punya kesempatan yang sama buat ngeluarin pendapat mereka masing masing. cuma pasti ada cara yang baik untuk menyampaikan semua itu.
dan buat gue, harusnya udah gak ada lagi itu yang namanya junior harus didikte sama seniornya.

perlu emang senior membina juniornya, harus malah, tapi cara membinanya itu yang harus diubah. jangan sampai pembinaan dari senior malah mengurung kreatifitas juniornya dan malah bikin ada gap antara senior dan junior.
ya kurang lebih begitulah

random banget postingan ini sebenernya,
cuma pengen ngeluarin unek unek sedikit sepertinya.
karena gue lagi laper
dan ga bisa makan
(re: puasa)
makanya gue posting hal beginian.

Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya ya...

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik...

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan te...