maka puncak tertinggi yang mana yang akan kau ajak aku untuk meraihnya bersama-sama ? kalimat diatas berlaku sebenarnya, puncak dalam arti puncak gunung yang sebenarnya, karena gue selalu bermimpi suatu saat akan melihat dan bersyukur akan keindahan alam dari puncak suatu gunung , menaklukkan lelahnya tubuh dan tingginya ego serta emosi demi untuk lebih dekat pada Tuhan melalui karya Nya, mengagumi, bersyukur, dan memaknai kehidupan bersama dirimu, bersama seseorang yang gue sayangi yang belum tahu siapa orang itu dan kalimat diatas brelaku konotasi karena gue berharap akan meraih 'puncak-puncak' lainnya bersama orang yang gue sayangi juga, bersama orang yang sayang dengan gue juga, karena cinta dan kasih sayang adalah soal saling membesarkan saling mendorong dan bahu membahu untuk menuju sesuatu bukan soal menyatukan dua puncak yang berbeda menjadi satu, tapi soal bagaimana yang satu dapat mendorong yang lain mencapai puncak ya...