maka puncak tertinggi yang mana yang akan kau ajak aku untuk meraihnya bersama-sama ?
kalimat diatas berlaku sebenarnya,
puncak dalam arti puncak gunung yang sebenarnya,
karena gue selalu bermimpi suatu saat akan melihat dan bersyukur akan keindahan alam dari puncak suatu gunung ,
menaklukkan lelahnya tubuh dan tingginya ego serta emosi demi untuk lebih dekat pada Tuhan melalui karya Nya,
mengagumi, bersyukur, dan memaknai kehidupan
bersama dirimu,
bersama seseorang yang gue sayangi
yang belum tahu siapa orang itu
dan kalimat diatas brelaku konotasi
karena gue berharap akan meraih 'puncak-puncak' lainnya bersama orang yang gue sayangi juga,
bersama orang yang sayang dengan gue juga,
karena cinta dan kasih sayang adalah soal saling membesarkan
saling mendorong dan bahu membahu untuk menuju sesuatu
bukan soal menyatukan dua puncak yang berbeda menjadi satu,
tapi soal bagaimana yang satu dapat mendorong yang lain mencapai puncak yang ditujunya,
dan begitu sebaliknya,
dan soal menciptakan sebuah puncak baru yang akan diraih bersama sama
maka hari ini gue sangat merindukan aroma hutan,
putihnya awan dari puncak gunung
dinginnya udara di puncak gunung
dan indahnya matahari yang seolah terbit di bawah tapak kaki sendiri,
dan kali lain aku akan kembali kesana,
bersama dia yang akan menggenggam tanganku agar tidak kedinginan,
dan mengajakku melihat matahari terbit sambil tersenyum membicarakan kehidupan yang kami jalani
http://www.iberita.com/20072/puncak-gunung-slamet-potret-keindahan-di-tengah-pulau-jawa |
puncak pelaminan syah
ReplyDelete