Skip to main content

drama Korea vs Sinetron Indonesia

kalian pasti pernah nonton drama korea yang ini :

atau mungkin yang ini,


atau yang ini,

yah pasti pernah laaah salah satunya, ngaku aja deh..
 
yap karena korea korea-an lagi happening banget di Indonesia, gue akan membahas nya dan membandingkan nya dengan Indonesia punya. in this case, gue pilih untuk membandingkan drama korea dengan sinetron Indonesia.

seperti ini :


atau yang ini : 


eits jangan protes dulu,
kalau mau kita pikir", drama korea yang sering bikin gue melototin Ind*siar setiap hari dari jam 12- jam 5 sore ini, adalah versi korea dari sinetron" Indonesia. 

baik ini adalah perbandingan yang akan gue bikin, ini murni versi gue, menurut gue. kalo mau protes atau nambahin sok atuh yaa.

1. Tampang para aktris dan aktornya

 drama Korea  itu muka artisnya jelas oriental semua, sipit, dan badan mereka tinggi-tinggi. Kalau perempuan pasti mulus mulus dan langsing pisan. yang pasti enak banget buat dipandang mata dan sangat bikin kita ileran karena ngefans sama aktor" dan aktris" korea itu.

kalau di sinetron Indonesia, beuh jangan salah, meski orang Indonesia yang main sinetron, tapi mereka juga bening bening pisan . para pemain sinetron Indonesia juga orang-orang yang cakep, cumaaaaa tetep aja mereka orang Indonesia, yang kulitnya ga putih amat, hidungnya gak mancung pisan.  jadi kebanyakan orang teh kurang suka. nah, karena itulah belakangan banyak banget pemain sinetron yang mukanya indo-indo gitu atau oriental gitu, nah yang oriental atau yang indo inilah yang lebih laku buat ditonton sama orang kita. 

itu berarti : kebanyakan orang Indonesia itu gak suka sama muka orang Indonesia asli. itu berarti lagi, orang Indonesia mungkin menganggap para pemain sinetron itu jelek atau kurang cakep. nah itu berarti lagi, orang Indonesia bilang kalau muka orang Indonesia itu gak cakep. nah itu berarti lagi : orang Indonesia menganggap bahwa muka mereka rata-rata jelek.dan itu berarti lagi orang Indonesia itu suka merendahkan diri mereka sendiri.
hem entah bener atau engga kesimpulan ini, tapi itu salah satu alasan, yang menurut gue, membuat kita jadi gak pede berdiri sejajar dbanding orang bule atau orang Korea. 

2.jumlah episode nya

kalau drama korea, jumlah episodenya tuh bisa dihitung . biasaya cuma sampe ratusaan. bahkan sering yang hanya belasan, misalnya dream high yang baru abis di Ind*siar tadi haha.

sedangkan sinetron Indonesia ituuu, jumlah episodenya, subhanallah banget deh. banyak pisan. sampe gak keitung. sampe bersambung terus, bahkan sampe bermusim musim.  misalnya judul yang lagi beken banget : Putri yang Ditukar, lalu Putri yang Dikembalikan, Putri yang Diculik, Putri yang Ditebus, Putri yang Hilang di Hutan, Putri yang Ditemukan, dll.
(kasian si Putri, jalan hidupnya hilang-ketemu-hilang-ketemu lagi-dst). 

nah yang kayak gini nih, bikin orang Indonesia makin males, karena mereka ngabisini setiap waktunya buat nonton lanjutannya lagi, nonton lanjutannya lagi. dan lagi sampe akhirnya mereka muntah karena kebanyakan putri di kepala mereka. okeh, gue penasaran, mereka capek gak tuh? gue aja yang gak rutin nonton, capeek banget.

3. Jalan Ceritanya dan Akting Pemainnya

kalau di drama Korea sih, jalan cerita ada yang bagus seperti pendidikan, guru, pengorbanan, cinta tanah air dll. ada yang cinta cintaan, ada yang ga jelas, dsb. (menurut beberapa orang),. cuma biasanya, akting para pemain cukup bagus, dan setting tempatya variatif, selain itu juga,  soundtrack nya lumayan. dan yang paling penting, mereka masih realistis !

kalau di Indonesiaa, ceritanya yaaah bisa ketebak . kebanyakan tentang percintaan, perebutan harta, perebutan anak, perebutan pacar, perebutan rumah, berantem sana, berantem sini, nangis sana, nangis sini. daan terkadang sangat illogical sekali alurnya.

yah emang sih gajauh beda juga sama drama korea yang selalu penuh intrik. cuma beda yang paling menonjol adalah : akting para pemain sinetron yang belakangan bikin gue gerah bukan kepalang. semua otot keluar pas akting merah, suara nya teriak teriak, pas nangis juga lebay, dan pas mati pun gak natural. err masih banyak kekurangan, sekali lagi, menurut gue. 


Nah, karena beberapa perbedaan di atas tadi lah, gue lebih milih buat nonton drama korea , yang emang kalo mau dipikir" ceritanya jg gitu gitu aja. tapi seenggaknya masih realistis. kalo menurut gue, artis artis Indonesia itu tampangnya cakep cakep kok, yaah gak bisa dibilang jelek yang jelas. cumaa gimana caranya mereka memanfaatkan tampang mereka itu yang penting. jangan sekedar akting nangis sana sini atau marah depan belakang aja, tapi utarakan maksud yang ada. 

kritik banget nih buat sinetron Indonesia : ceritanya dong, dibagusin. dibenerin. bikin kek sinetron yang ngajarin cinta tanah air sama bangsa Indonesia, atau yang bikin kita gak korupsi, atau yang bikin kita semangat jaga lingkungan. jangan sekedar bikin cerita yang bikin kita menghayal punya rumah gede, papasan sama cowok, ketemu lagi di bengkel, terus besoknya jadian. atau engga, yang sekolah di SMA pake rok abu abu diatas lutut +kancing dibuka sampe 2, terus bersahabat tapi banyak masalah, terus ikut lomba", terus menang, terus masalah lagi sama pacar. aaah basi banget yang kayak gitu! cuma bikin mental sama moral bangsa kita rusak.

ayolah bapak bapak dan ibu ibu pekerja sinetron, tolong buat sinetron yang layak untuk kami tonton, untuk memajukan bangsa Indonesia, bukan yang hanya untuk memenuhi kantong saja.

sekian.



Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya yang bisa membaw

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan tertah

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik dari sek