Skip to main content

l o b a t


Hari itu gue latihan buat jadi suporter lobat. 

Well, mungkin belum gue certain, kalau di teknik itu ada kegiatan yang namanya lomba debat atau disingkat jadi lobat. Nah, lomba debat ini khusus untuk mahasiswa baru teknik dan lombanya diadakan antar departemen. Daaan selain lomba debat, bisa dibilang acara ini juga jadi ajang buat nunjukin kekuatan departemen dengan cara gede gedean supporter dan heboh hebohan atribut. Karena itulah, gue dan temen temen gue satu elektro yang angkatan 2011, (hampir) semuanya sibuk buat latihan supporter lobat ini. Karena ini adalah pertandingan debat pertama kita, makanya kita antusias banget.

Buat property, kita udah nyiapin bando berlambang petir buat yang cewek ceweknya. Terus, kita juga udah mesen baju kaos yang warnanya sama yaitu warna biru muda, warna departemen gue, departemen teknik elektro (tercinta). Bikin bendera kecil kecil yang dipasangan lambing elektro, bikin dan gambar sendiri bendera elektro di kain putih, pake pin biru muda satu jaya di dada, dan bikin spanduk yang besar dengan tulisan : AWAS! Tegangan tinggi .  Aah keren banget deh, pokoknya segala pernak pernik  malam ini berarti :  kita siap untuk menyengat siapapun yang akan menghadang kita buat jadi pemenang.

Lawan kita malam ini, Departemen Teknik Kimia, fyi, warna departemen mereka merah. Setelah selesai kelas terakhir, bahasa inggris, langsunglah gue firly indri dan yang lain lain langsung ngibrit ke selasar buat siap siap jadi supporter. Gue liat beberapa orang udah mulai kumpul dan berdatangan. Mereka udah siap buat jadi supporter lobat, dan mereka juga antusias banget . sampe pada akhirnya, kita udah kumpul banyak buat jadi supporter, dan tim debatnya udah jalan duluan ke kantek. Setelah siap semua, kita jalan dengan diiringi yel yel : misi permisi elektro mau lewat, kalo ga dikasi awas kami menyengat. Dan yap itu seru banget, eforianya mulai berasa seru, dan aqua botol kosong di tangan gue pun mulai gue pukul pukulin satu sama lain sampe akhirnya kita semua ngeluarin suara yang berisik banget.

Sampe akhirnya di kantek, kita ngerasa nervous. Di depan tim debat kita udah siap banget. Kita dapat kontra untuk masalah pembangunan plt nuklir di Indonesia. Kita masih yel yel terus sambil nunggu supporter tekim dateng. Dan pas mereka dateng, mereka pake snar drum yang kenceng banget, suara mereka juga kenceng banget. Otomatis, adrenalin gue sama temen temen satu angkatan langsung kepompa, dan kita langsung naikin volume suara. Aaah seru banget parah.

Setelah diawali dengan yel yel teknik, debat pun akhirnya dimulai. Gue akuin tim debat gue ngomongnya agak grogi dan belibet. Dan tim lawan terlihat lebih meyakinkan bicaranya. Supporter saat itu Cuma bisa diem dan berdoa doang. Sampai akhirnya ada waktu buat kita yel yel. Ketika yel yel dimulai, supporter kedua tim mulai berisik banget. Gue bener bener all out . nyanyi sambil lompat lompat sambil bunyiin aqua botol. Nyanyi sekenceng kencengnya. Dan bener bener capek banget. Ketika selesai, rasanya kayak udah mau pingsan. Tapi honestly, itu seru bangeeeet !! asik banget, dan kita ngerasa jadi kompak banget satu angkatan dan gak mau kalah suaranya sama tekim.
Setelah tiga sesi, akhirnya, pengumuman tiba. Gue dan yang lain udah mati matian banget jadi supporter untuk yang pertama kali ini, dan tim debat kita udah nampilin yang terbaik banget malam itu. Tapi ternyata, hasil yang didapat ga memuaskan. Kita kalah. Elektro kalah malam itu.

Dan gue bener bener sedih sesedih sedihnya, rasanya tuh kecewa banget dan ga terima. Badan gue lemes banget dan udah mau nangis banget. Ini untuk pertama kalinya, gue bener bener all out jadi supporter sesuatu sampe benr bener cape banget dan suara abis. Tapi ternyata tim yang gue dukung kalah, dan gue bener bener gak terima. Tapi senior senior gue langsung naik ke atas kursi dan teriak elektro elektro elektro !!  semangat kita yang tadinya turun dan udah hilang langsung naik lagi jadinya. Dan kita langsung yel yel lagi.
Akhirnya diadain evaluasi. Air mata pun langsung pada dihapus semua. Semua kekesalan bersatu jadi satu dan berubah jadi semangat buat memperbaiki kesalahan. Karena dukungan senior sama dukungan satu angkatan satu sama lain, kita pun masih tegak berdiri dan menjadikan pertandingan pertama ini sebagai cambuk buat pertandingan selanjutnya.  

gue tita sama ka ndaru sebelum lobat
Yaah sampai pada akhirnya, elektro menang di dua pertandingan selanjutnya dan berhasil maju ke semifinal. Tapi lomba debat nya justru dihentikan di semifinal doang karena beberapa alasan BEM. Yaa tapi paling engga, kita udah buktiin kalau kita bisa bangkit. Dan lobat ini ngajarin gue sama satu angkatan tentang banyak hal, tentang kebersamaan, pengorbanan, dukungan, kerjasama, dan rasa saling memiliki satu sama lain dalam satu angkatan gue di departemen teknik elektro ini.
Pernah merasakan jadi supporter debat, adalah satu dari begitu banyak momen yang gak akan gue lupain dari kehidupan gue di kampus ini.

Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya yang bisa membaw

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan tertah

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik dari sek