Skip to main content

Sekedar Kata Cinta untuk Ayah

Ayah, kau adalah seorang pembohong besar, karena kau selalu berkata bahwa kau bahagia, bahwa kau tidak pernah punya masalah. Padahal aku tahu, di dalam hatimu kau sering menangis karena pedih hidup yang yang kau hadapi.

Ayah, kau adalah tukang yang sangat mahir, karena kau dapat memperbaiki atap rumah walaupun aku tahu bahwa kau takut ketinggian dan kaki-kakimu gemetar saat menaiki tangga kayu. Namun kau ingin tetap terlihat berani dan mengambil resiko apapun, demi atap rumah kita tidak bocor lagi.

Ayah, kau adalah pelawak terlucu yang pernah ada di dunia ini. Kau bahkan lebih lucu daripada Sule ataupun Aziz Gagap di serial OVJ yang setiap malam kutonton. Karena kau selalu dapat membuatku tertawa, disaat hatiku bersedih. Kaulah penghibur sejati yang tak pernah lelah membuatku tersenyum dan tertawa, meski masalahku kian menumpuk.

Ayah, kau adalah pahlawan yang luar biasa berani. Karena aku tahu, tak akan ada orang yang akan melindungiku melebihimu. Walaupun kadang kau hanya membuatku kesal dengan melarangku naik motor ke sekolah, melarangku naik gunung, dan sebagainya. Namun aku sesungguhnya tahu, kau hanya berusaha menjaga permata hatimu agar tak ada satupun yang dapat merusak putihnya

Ayah, kau adalah actor terhebat yang pernah berakting di hadapanku. Mungkin seharusnya kau mendapat piala Oscar ataupun acting di Hollywood, karena kau selalu dapat berpura-pura tak ada masalah. Raut wajahmu selalu terlihat ceria meski masalahmu menggunung bak Everest.

Ayah, kau lebih patut ditangisi dibanding anak yatim piatu atau fakir miskin atau korban bencana alam manapun. Karena sungguh, aku tak pernah tahu kapan kau sedang menangis dan kapan hatimu bersedih.

Ayah, kau adalah teman sejati dan tempatku berbagi cerita. Aku akan selalu ingat caramu mengajakku main sepeda, mengajariku panjat dinding, dan mendengarkanku bercerita tentang sekolah, teman-teman, dan hidupku. Kau tidak pernah bosan, meski aku hanya menceritakan cerita yang sama. Bila ada teman yang sejati, itulah kau.

Ayah, kau adalah teladan yang membuatku tegar menghadapi hidup dan membuatku bersyukur akan nikmat yang kupunya saat ini. Karena kau, selalu mengajarkanku untuk syukuri semua yang kita miliki dan kau melakukan apa yang kau katakan padaku.

Ayah, andai saja kau tahu, seberapa besar sayang dan cintaku untuk ayah, meski aku tak pernah mau kau tahu. Ayah, aku tak peduli seberapa jelek wajahmu, seberapa hitam kulitmu, seberapa buncit perutmu, seberapa miskin dirimu, atau seberapa galak dirimu, aku akan selalu tetap menyayangimu Ayah. Dan kelak, akan aku bahagiakan dirimu agar kau tahu seberapa besar cintaku. Terima kasih ayah, untuk semua cinta, pengorbanan, kesedihan, dan kebahagiaan yang kau limpahkan untukku.

Ayah, tak kan ada kata yang dapat menggambarkan cintamu


Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya yang bisa membaw

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan tertah

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik dari sek