Skip to main content

Sukses buat Gue.

Sukses itu bukan dilihat dari seberapa besar nilai pelajaranmu di kampus, nak.

Sukses itu adalah ketika kau bisa mengatasi emosimu, memperbaiki kesalahanmu, dan berjuang serta berusaha untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Kata kata ini jadi motivasi banget buat gue. Setelah sempat drop gara gara melihat nilai bahasa Inggris gue yang sangat jauh dari harapan, gue pun disejukkan kembali oleh ucapan ibu gue diatas. Dan gue pada akhirnya sadar. Kalau gue gak boleh lemah dan cemen ! gue gak boleh kalah mental Cuma gara gara nilai bahasa Inggris.

Awalnya gue shock , gue nangis sejadinya dan bingung mau ngapain. Kecewa banget sama pencapaian gue di matkul ini. Cum ague sadar, toh ini udah usaha yang maksimal yang bisa gue lakukan. Gue udah belajar bolak balik sana sini pas mau uas. Gue udah ngerjain semua tugas dari dosennya dengan sepenuh hati. Dan gue udah berdoa sama Allah. Jadi harusnya gue bersyukur karena gue masih lulus. Gue harusnya bersyukur karena Allah udah memberi jalan yang terbaik buat gue.

Dan selalu ada hikmah dibalik semua hal. Termasuk masalah nilai gue ini. dari sini gue belajar bahwa gak semua yang kita harapkan bisa langsung tercapai. Gak semua! Tapi gue yakin Allah selalu ngasih yang hamba-Nya butuhkan. Mungkin sekarang Allah lagi ngasih gue teguran atas kelalaian gue selama ini. Dan gue harusnya bersyukur. Dan ya, gue bersyukur karena gue bisa jadi lebih belajar menahan emosi gue dan mengikhlaskan segala sesuatu yang terjadi.

Ini pasti bukan nilai yang terbaik, tapi ini yang terbaik buat gue saat ini.

Comments

  1. i do agree with you aisyah
    gua juga pernah ngalamin hal kaya gitu dan gua sadar kalo mungkin ini teguran buat gua kalo gua terlalu santai ngejalanin kuliah.
    we'll fight together aisyaah :D

    ReplyDelete

Post a Comment

speak out time

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya ya...

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik...

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan te...