Skip to main content

curhat jalanan


"Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu , demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu. Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu, dipaksa pecahkan karang, lemah jarimu terkepal.."
 
gue udah berkali kali bulak balik bekasi-depok, depok-bekasi, naik angkutan umum. kalau dari rumah, gue biasanya dianterin naik motor sampe terminal. habis itu lanjut naik bus P9B aau P9BT ke Pasar Rebo. Dari Pasar Rebo gue akan lanjut lagi ke Depok naik angkot nomor 19.

hem jadi itulah rute perjalanan gue . dan selama perjalanan ini, banyak sekali hal-hal menyedihkan yang gue lihat, gue rasakan, dan gue prihatinkan. hal yang paling menggugah gue untuk gue untuk dituliskan adalah tentang : anak-anak jalanan.

hem entah kenapa gue selalu merasa tertarik dengan anak-anak jalanan, atau pengamen jalanan yang masih kecil-kecil. setiap gue naik angkot 19, hampir selalu ada pengamen anak yang naik dan ngamen di angkot yang gue naiki.
sedihnya adalah, mereka masih sangat kecil. mungkin umur mereka bahkan ada yang belum genap 2 tahun. tapi anak kecil dan ingusan kayak gitu udha disuruh ngamen. bayangin deh, mereka ngomong sama jalan aja belum becus udah dusuruh naik turun angkot dan nyanyi.

jahat banget tuh orang tuanya, jahat banget tuh yang memperkejakan mereka, jahat banget menurut gue .
belum lagi ketika mereka ngamen di angkot yang sambil jalan, risiko mereka jatuh ke jalan tuh besar banget dan mereka cuma pake satu tangan gelantungan di angkot 19 yang super ngebut dan selengean kalau jalan. super berani dan super prihatin gue melihatnya.

disisi lain, gue bingung sama supir angkot nya juga. nih ya, supir angkot 19 ada yang baik dan ada yang keterlaluan jahatnya. jadi tuh, si pengamen anak ini dibiarin ngamen di angkot mereka , tapi ketika si anak ini mau turun dari angkot, si supir gak mau berhenti dan tetap ngebut. alhasil, sering kali gue miris ngeliat anak anak itu lompat dari angkot yang masih berlaju kencang. dan mereka mungkin harus menahan sakit akibat itu.

ah kesel gue. gue bingung mesti ngapain. ngomong doang gak guna kan. gue pengen banget nyediain anak anak itu pendidikan, rumah, makanan, jaminan kesehatan, dan yang paling penting : PERLINDUNGAN.
mereka masih anak anak wooyy !!! gue seumur mereka masih main di lapangan becek sama temen temen gue, pulang ke rumah, makan, terus tidur. gue gak pernah mikirin cari duit, lari-larian ngejar angkot di tengah terik matahari atau tidur di pinggir jalan. tapi mereka ngerasain itu semua, dan gue masih diem aja disini?

gue malu banget. tapi apa cukup rasa malu gue doang? enggak mungkin.

gue harus cari duit yang banyak, terus gue ajak orang orang buat peduli sama mereka. gue realisasikan mimpi gue . tapi selagi gue masih belum punya duit, gue akan melakukan hal lain yang bisa membantu mereka dan mengajarkan mereka.

kalau gue aja mau, harusnya lo juga! ya kan?

Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya yang bisa membaw

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan tertah

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik dari sek