Skip to main content

Aksi Mempertanyakan Biaya Profesi FKG UI



Berikut adalah tulisan dari facebook BEM UI mengenai kenaikan biaya profesi di FKG UI :

POLEMIK BIAYA KULIAH DI UI BAGIAN I: BIAYA PROFESI FKG UI

by BEM Universitas Indonesia on Friday, June 22, 2012 at 8:41pm ·
Biaya kuliah di UI semakin menimbulkan polemik. Dengan berbagai fakta permasalahan penetapan BOP-B, kini UI menaikkan biaya profesi beberapa program, salah satunya di Fakultas Kedokteran Gigi. Dana Pengembangan (DP) Profesi FKG tahun ini naik menjadi 15 juta dari yang awalnya 10 juta dengan tanpa sosialisasi yang jelas. Angka kenaikan sejumlah itu tentu merupakan angka yang besar bagi banyak kalangan.

Program S1 Profesi FKG UI merupakan program yang harus ditempuh oleh mahasiswa FKG setelah dia menamatkan program S1 reguler untuk mendapat gelar drg. Tanpa mengikuti program ini maka mahasiswa FKG hampir mustahil dapat menjadi dokter gigi profesional. Dalam hal biaya kuliah, terdapat perbedaan biaya yang signifikan antara S1 Reguler dan S1 Profesi di FKG UI. Untuk S1 Reguler, mahasiswa FKG UI membayar DP yang berkisar antara 0-25 juta dan membayar BOP semesteran yang berkisar antara 100 ribu-7,5 juta. Dengan kata lain mereka dapat membayar kuliah dengan sistem BOP-B. Setelah tamat S1 Reguler, mahasiswa FKG yang ingin mendapat gelar drg. untuk dapat menjadi dokter gigi profesional harus menempuh program S1 Profesi dengan membayar DP sebesar 15 juta dan BOP 7,5 juta tanpa ada sistem BOP-B. Ambilah contoh mahasiswa A angkatan 2009 saat pertama kali masuk FKG, dia hanya membayar BOP-B sebesar 1 Juta per semester dan Uang Pangkal 500 ribu, maka saat dia menempuh S1 Profesi dia wajib membayar BOP sebesar 7,5 juta per semester dan DP sebesar 15 juta. Lantas mampukah dia yang awalnya hanya membayar 1 juta per semester pada saat S1 Reguler, menjadi harus membayar 7,5 juta per semester dan DP sebesar 15 juta pada saat S1 Profesi?

Pada awalnya tidak ada Dana Pengembangan (DP) di S1 Profesi FKG UI. DP ini mulai diberlakukan sejak tahun 2010 untuk mahasiswa FKG angkatan 2007, sebesar 10 juta. Berikut tabel biaya profesi di FKG dari angkatan 2006 sampai seterusnya.

Angkatan                  DP                        BOP
2006                                        0                         2 juta
2007                             10 juta                   2 juta
2008                             10 juta                   7,5 juta
2009                             15 juta                   7,5 juta
2010 - dst                           ?                              ?

Dari tabel di atas dapat dilihat terdapat tren kenaikan biaya kuliah untuk program S1 Profesi FKG UI. Jika dibandingkan dengan FKG PTN lain seperti FKG Universitas Airlangga, Universitas Gajah Mada, Universitas Sumatera Utara, Uiversitas Brawijaya, Universitas Padjajaran, mereka tidak membebankan biaya Dana Pengembangan di awal masuk profesi dan rata rata BOPnya berkisar antara 1-6 juta rupiah. Berikut resume tabel biaya profesi Universitas-universitas tersebut.

UNIVERSITAS                 DP                   BOP
 UNAIR                                0                  6 juta (sistem keringanan)
UGM                                    0                  2 juta
UNPAD                                0                  2 juta
UNIBRAW                            0                 3.5 – 5.5 juta
UNSRI                                  0                 3 juta
USU                                      0                 Reguler : 1 juta

Jika dibandingkan dengan biaya profesi di perguruan tinggi negeri lain, maka biaya FKG UI relatif jauh lebih mahal. Salah satu alasan mahalnya biaya profesi menurut dekanat FKG UI adalah karena Student Unit Cost (SUC) FKG UI yang tinggi, yaitu mencapai lebih dari 50 juta. Akan tetapi, ketika pihak BEM UI dan BEM FKG UI meminta data tentang SUC tersebut, pihak dekanat FKG UI tidak memberikan dan mengatakan bahwa SUC FKG bisa langsung diminta di rektorat UI. Saat BEM UI dan BEM FKG UI meminta SUC FKG ke rektorat, pihak rektorat menyatakan tidak memiliki SUC FKG tersebut. Dari sini timbul dua kejanggalan, pertama adalah pernyataan dekanat FKG UI bahwa SUC FKG bisa diminta di rektorat ternyata tidak benar dan kedua adalah fakta bahwa rektorat UI tidak memiliki SUC FKG tapi pihak rektorat MENANDATANGANI SK KENAIKAN BIAYA PROFESI FKG. Dengan fakta ini, maka timbul pertanyaan, jika rektorat UI tidak memiliki data SUC FKG, bagaimana mungkin mereka dapat menyetujui kenaikan biaya profesi FKG yang besar tersebut? Apa pertimbangan rektorat untuk menyetujui kenaikan biaya kuliah kalau bukan SUC?

Alasan lain dari pihak dekanat FKG adalah perbaikan dan pembangunan fasilitas klinik (klinik integrasi pedo dan asrama tangerang). Akan tetapi, berdasarkan evaluasi kasar mahasiswa dari angkatan 2007 dan 2008 yang telah menjadi ‘korban’ kenaikan biaya profesi ini, fasilitas yang dijanjikan sebelumnya ternyata tidak sebanding dengan biaya  yang telah mereka keluarkan. Bahkan bisa dikatakan sama saja dengan tahun tahun sebelumnya yang dirasakan angkatan 2006 ke atas.

4 Juli 2012


Pagi sekitar jam 10, ratusan mahasiswa UI dari berbagai fakultas sudah memenuhi depan gedung rektorat. Kasus kenaikan biaya profesi di FKG UI kerap memanas dan belum ada penjelasan yang pasti dari pihak rektorat maupun dekanat FKG terkait transparansi kenaikan biaya ini.


Mahasiswa yang turun aksi hari itu, tidak hanya dari mahasiswa FKG, tapi dari seluruh fakultas. Jika masalah transparansi kenaikan biaya profesi ini tidak ditinjaklanjuti oleh mahasiswa maka akan dengan mudah saja nantinya rektorat menaikkan biaya kuliah di fakultas lain juga.

Pagi itu para mahasiswa hanya berdiri dan berorasi di depan pintu masuk utama ke rektorat. Aksi damai dan meminta rektor UI untuk turun ke bawah dan berbincang dengan mahasiswa. Hanya saja, rektor UI ternyata sedang tidak ada di tempat sehingga yang menemui mahasiswa akhirnya adalah manajer kemahasiswaan UI ( Bapak Kamarudin).

Mahasiswa meneriakkan lagu perjuangan, meminta penjelasan, dan meneriakkan yel yel " Hidup Mahasiswa ! Hidup pendidikan Indonesia ! Hidup rakyat Indonesia! "

Aksi kemudian diiringi dengan didirikannya Baliho besar bertuliskan :
Besar? Ada masalah di UI yang lebih besar dari sekadar baliho ini. 

 Setelah orasi , aksi mahasiswa dihentikan untuk melaksanakan shalat zuhur. Saat itu, satpam yang berjaga di depan pun terlihat mulai membubarkan diri. Namun, aksi mahasiswa belum selesai sampai disitu saja. 
Setelah shalat zuhur , mahasiswa pun sedikit demi sedikit memasuki gedung rektorat. 

Rektorat akan diduduki mahasiswa !

Dan kenyataannya memang begitu. Mahasiswa akhirnya pun menduduki rektorat. Setelah cukup lama menunggu dan sudah hampir diusir oleh satpam, akhirnya spanduk panjang pun dibentangkan dari lantai 5. Spanduk itu berisikan : 
'Tolak Kenaikan Biaya Profesi FKG UI' dan 'Tuntut Transparansi di UI'.


Selain itu, diskusi pun juga dilaksanakan oleh perwakiilan mahasiswa dengan perwakilan rektorat. Namn diskusi tidak berakhir baik dan tidak menemukan jalan keluar. Diskusi ini membuat mahasiswa akhirnya walk out dari ruangan sidang. 


Aksi hari itu tidak membuahkan hasil yang diinginkan. Aksi pun diakhiri dngan penaburan bunga kuburan ke tulisan 'Iusitas Probitas Veritas'. 

Semoga saja Iusitas Probitas Veritas di UI tidak benar benar mati. 




 

Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya ya...

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik...

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan te...