Skip to main content

Skripsi, Sidang, Wisuda

Membicarakan hal hal mengenai pencapaian terakhir gue berkuliah  selalu membuat gue merinding.

Skripsi, sidang, dan wisuda, mungkin akan jadi tiga hal yang menentukan nasib seorang mahasiswa. Apakah ia berhasil melalui tahun tahun yang melelahkan sekaligus menyenangkan selama masa kuliah atau tidak . Tiga hal tadilah yang pada akhirnya menentukan, apakah seorang mahasiswa dalam hal akademis dinilai berhasil atau tidaknya.

Hari itu (lupa tanggalnya) adalah hari terakhir pengumpulan skripsi untuk mahasiswa yang ingin lulus semester ini. terlihat lalu lalang mahasiswa mayoritas angkatan 2008 mundar mandir di depan sekretariat departemen. Meja pengumpulan skripsi pun terlihat penuh dengan mahasiswa. Merinding dan sangat antusias untuk melihat, saya pun mendekat dan memperhatikan wajah mahasiswa-mahasiswa tersebut.

Wajah mereka bermacam macam, ada yang terlihat bahagia, lega, panik, tegang, dan ada yang air mukanya biasa biasa saja. Ada yang bahkan tertawa tawa lepas karena skripsi mereka sudah dikumpul dari jauh jauh hari. Saya pun duduk dan menerawang sedikit : akan jadi seperti apa air muka saya nanti ketika hari terakhir pengumpulan skripsi berlaku untuk saya?

Masa masa sulit membuat skripsi, sampai mahasiswa tingkat akhir biasa menyebutnya : skripshit pun telah lewat . Pembuatan skripsi adalah hal yang paling sulit sepertinya. Sampai ada salah seorang senior saya menulis di akun twitternya :
BAB I   BAB I  BAB I   BABI BABI
hahaha saya pun tergelak membacanya, menulis bab satu pun bisa menjadi hal yang sangat sulit dan melelahkan bagi beberapa mahasiswa. Namun akhirnya, ada yang mampu menyelesaikan skripshit itu dan ada juga yang akhirnya harus menunda kelulusan mereka. Untungnya, senior yang saya ceritakan diatas termasuk yang bisa menyelesaikannya. :D

Selesai skripsi, kita masih harus menghadapi sidang. Ibaratnya, sidang pertanggungjawaban atas apa yang sudah kita tulis. Disini juga wajah wajah tegang sebelum masuk ke ruang sidang. Namun rasa bangga dan lega terlihat ketika mereka mampu keluar dari ruang sidang dengan selamat. Meskpiun akhirnya akan ada revisi yang harus mereka lakukan, namun akhirnya, mahasiswa bisa lulus setelah revisi selesai dilakukan dan skripsi mereka dinyatakan lulus.

JADI SARJANA !

sebuah kebanggaan yang luar biasa, karena tidak semua orang bisa jadi sarjana.

WISUDA :D

Wisuda akan jadi momen paling penting dalam hidup seseorang ketika dia berhasil menyelesaikan pendidikan tingginya dengan penuh perjuangan.
dan merinding lagi setiap kali saya mendengar atau melihat seseorang akan di wisuda.


Sebenarnya kenapa saya tiba tiba menulis tentang ini adalah karena saya bear benar menyaksikan proses yang dialami mahasiswa tingkat akhir itu. Saya melihat kakak kakak senior saya di kampus yang sibuk sana sini demi menyelesaikan pendidikan tingginya. Saya bangga sama mereka. Saya bangga ternyata banyak orang yang terlihat tidak selalu serius dlaam hal akademis ternyata juga berjuang mati matian demi lulus.

Saya bangga dengan senior senior saya yang lulus semester ini. Dan saya tetap bangga pada senior saya yang belum bisa lulus tahun ini karena sungguh mereka telah dan akan melakukan perjuangan yang lebih berat lagi.

dan saya akan merindukan mereka lebih dari senior angkatan berapapun yang ada di jurusan. Karena entah kenapa banyak hal hal yang mereka tinggalkan dan ajarkan pada saya khususnya, dan angkatan saya umumnya. Mungkin karena mereka senior tertua, jadi , rasa bangga pun bercampur sedih pun selalu beriringan di hati saya ketika mengingat mereka akan di wisuda dan tidak akan ada di kampus lagi.

Jadi sarjana, lalu apa?
Selanjutnya, saya akan melihat mereka akan jadi orang orang yang sukses dan mampu membangun bangsa ini.

Tunggu saya ya kak, saya akan menyusul.


Bekasi, 8 Juli 2012
Aisyah

Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya ya...

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik...

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan te...