Skip to main content

Hari Kelahiran dan Asal Mula Nama


ditulis di notes FB. 
September 19, 2009 at 3:28pm
Pada hari Jum'at, tanggal 17 September tahun1993,

Pada hari itulah, seorang ibu yang sedang berkelebat karena desakan kaki anak di rahimnya dipaksa menahan rasa sakitnya, karena sang dokter ingin melaksanakan salat Jum'at dahulu di masjid, sebelum membantunya bersalin. Maka sang ibunda menungu dengan sambil mengusap usap perutnya, berharap sang anak tak terus-terusan merongrong minta keluar.

Setelah sang dokter itu kembali dari salatnya, dokter mengambil cara sesar untuk menampakkan wujud sang anak di mata ibunda dan ayahnya yang telah kebingungan. Setelah mencari titik suntik yang dapat membuat sang ibu kebal, dan setelah berkali-kali suntikan, barulah sang ibu dapat dioperasi sesar. Diluar ruangan ayahnya menunggu dengan sabar sambil terus berdoa dan berpikir.

Beberapa saat kemudian, lahirlah seorang bayi perempuan sambil menjeritkan tangisnya pertama kali di sebuah ruangan dengan label "Alamanda" di RS Mekar Sari, kota Bekasi. Lagi-lagi keturunan Hawa,yang menjadi anaknya, yang muncul dihadapan ibu yang sudah setengah sadar dan tidak sadar itu. Seketika terucap syukur dan air mata mulai meleleh di pelupuk mata sang ibu.

Ayah masuk dan memeluk sang istri sambil bersyukur. Kemudian datanglah sanak saudara yang lain.

Pada hari itu, tepat pada tanggal 17 Sepetember 1993 , diberlakukannya perturan lalu lintas di Indonesia. Kemudian, terjadilah dialog antara ayah dan ibu sehingga muncullah nama "Lalin Alamanda" untuk si bayi yang bahkan belum bisa mengedip dengan sempurna. Lalin dari kata lalu lintas, dan Alamanda dari nama kamar bersalin sang ibu. Semua tampak setuju. Kecuali kakak si bayi, yang baru genap empat tahun.

"Kenapa namanya nggak AISYAH aja, yah? kan sama seperti nama istri Nabi." tutur polos seorang bocah empat tahun yang kala itu baru belajar tentang Nabi SAW. Sang ayah tertegun mendengar ucapan anaknya. Benar juga, namailah anak-anak kita dengan nama yang baik baik.

Usul sang anak pun diterima, namun ayah ingin menambahkan kata SITI di depan nama AISYAH, namun menurut ibu, Aisyah telah menunjukkan bahwa nama itu untuk perempuan, maka tidak perlu ditambah lagi. Dengan mantap, akhirnya bayi yang baru berumur beberapa hari itu memiliki nama yang singkat, padat dan bermakna, "AISYAH".

Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya yang bisa membaw

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan tertah

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik dari sek