Skip to main content

bingung capres?

lagi bingung sama calon presiden siapa yang mau dipilih ?
gue kebetulan juga sedang mengalami dilema yang sama. 
ketika mau jadi mahasiswa idealis, yang ceritanya mau menggali semua potensi yang dimiliki kedua pasang capres cawapres, tiba tiba gue dikejutkan oleh nuansa rumah yang penuh dengan stiker garuda merah dimana mana saat pulang ke rumah. 
hahaha mau ketawa rasanya melihat ayah dan ibu semangat 45 mendukung Prabowo Hatta. Gue sempat berdialog singkat dengan mereka tentang kenapa pilih Prabowo,
ayah menjawabnya sangat serius, 
persoalan ketegasan, ide dan konsep , serta masalah agama sudah dijelaskan panjang lebar. 
kalau ibu, dari dulu memang selalu ingin Indonesia dipimpin orang yang tegas, dan jelas dari pembawaan dan latar belakang Prabowo lebih menang dan lebih megang. 

kalau adek gue, punya alasan sendiri  , soalnya katanya bahasa Inggrisnya Jokowi jelek banget dan dia lemes banget kalau ngomong. well, setiap orang punya alasan sendiri kenapa milih suatu calon. Tapi gue makin ketawa, pas ibu gue memberikan kaos Prabowo ke gue sambil bilang : nih buat kamu satu lagi. Baru kali ini, di rumah gue ada kampanye atas seseorang, selain waktu itu pas salah satu om gue maju jadi caleg. 

keluarga gue adalah keluarga independen yang gak pernah memaksakan sesuatu hal. sistem dirumah itu demokratis, sama kayak pemilu yang mau dibangun. meskipun ayah ibu dan adek gue pro prabowo, mereka gak maksa gue milih prabowo atau make kaos prabowo. yang ada malah perdebatan diantara kita soal siapa capres yang lebih bagus. 

tapi kalau gue boleh bilang sedikit tentang capres yang lagi panas panasnya diomongin dimana mana ini, 
ya kalau Prabowo itu idenya lebih luas dan bisa melihat skala besar, secara perawakan memang lebih tegas dan lebih keras, selain itu dia punya keunggulan karena niat mau majunya emang udah lama jadi persiaapannya sebetulnya sudah lama. 
Kalau Jokowi, beliau berpengalaman menangani permasalahan permaslahan kecil yang potensi jadi masalah besar, dia adalah sosok post modern pemimpin seperti yang pernah disebutin uda yusuf di tweet tweetnya, yang ramah merakyat dan menyentuh langsung ke masyrakat dengan cara yang segar.

gue jadi inget tiga tipe pemimpin yang pernah diceritain salah satu senior gue di Teknik, 
yang pertama, adalah pemimpin yang dicintai rakyatnya. Jadi, rakyat akan mengikuti semua omongan pemimpin dan akan percaya sama semuanya karena mereka dekat dan mencintai pemimpinnya. 
istilah kasarnya, gak enak kalau menolak apa yang direncanain pemimpinnya. 
yang kedua, adalah pemimpin yang disegani rakyatnya karena kinerjanya. Tipe yang kedua ini menjalankan program dengan sempurna, sehingga rakyat menjadi respect dan menghargai dia karena hasil kerjanya yang baik. 
dan yang ketiga adalah pemimpin yang bisa dicintai dan punya program kerja yang baik. 
kalau gue lihat lihat, Jokowi mungkin adalah tipe pemimpin nomor satu, dan Prabowo adalah tipe pemimpin nomor 2. sedangkan tipe pemimpin sempurna yang seperti nomor 3 itu, masih jauh dalam angan angan bisa dimiliki oleh Indonesia. 

agak sedih aja berpikir bahwa persaingan itu timbul begitu aja. artinya, persaingan capres ini bukannya jadi menimbulkan ide ide yang lebih hebat, tapi malah menimbulkan banyak permusuhan. Kalau di fakultas gue, pemilihan ketua BEM FT itu malah menimbulkan ide yang lebih besar, karena pada akhirnya calon yang kalah akan membantu calon yang menang dengan bergabung di timnya. gue jadi mikir, andai capres cawapres yang kalah mau jadi menteri menterinya calon yang menang, gue yakin sih sebetulnya Indonesia ini makin bagus. 
sayang aja, semuanya didorong oleh kepentingan masing masing partai dan golongan tertentu yang tidak mau menurunkan ego nya. 
kadang kekeluargaan sepertinya diperlukan oleh suatu sistem tata negara, di Indonesia khusunya. profesional sih perlu banget asal tetap kredibel. yang jadi masalah, kalau udah sok sokan profesional, tapi malah menyalahgunakan hak dan kewajibannya. 

kalau gue pribadi sih, gak peduli siapa yang menang, asalkan yang menang itu memikirkan masalah yang paling penting yang udah lama hilang dari orang orang Indonesia, yaitu soal kecintaan dan nasionalisme terhadap bangsa dan negara Indonesia. Tentang mengerti sebenarnya arti nasionalisme itu apa, karena menurut gue, ketika semua orang Indonesia punya paham nasionalismenya masing masing, maka mereka akan berbuat dan berlaku setidaknya lewat satu hal untuk menunjukkan nasionalismenya. dan bila satu orang melakukan itu, dengan 200 jutaan warga negara Indonesia, harusnya Indonesia bisa jauh lebih baik daripada sekarang ini. 

hem baiklah ini ngawur, tapi gue hanya membagi pikiran gue malam ini yang lagi tidak jelas. karena setiap warga negara Indonesia bebas berpendapat kan  ? dan bebas ketawa atas pendapatnya sendiri, ya gak ?
baiklah, sekian. 
hahahha

dalam Indonesia. 
Aisyah, 

Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya yang bisa membaw

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan tertah

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik dari sek