Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2015

Kamar Kos dan Tita

Ini adalah penampakan terakhir kamar kosan gue yang kedua selama gue ngekos di Depok. Super berantakan karena semuanya lagi dikeluarin, ya walaupun sebetulnya biasanya emang berantakan juga sih. Mau diberesin dan dimasukin kardus. Karena ceritanya mau pindah kamar ke kamar kosan yang persis di depan kamar yang ini, yang mana dulunya adalah kamar Tita. Jadi mau ngekos berdua sekamar sama partner gue tiga tahun terakhir ini, si Tita.  kamar kosan yang berantakan gorden kosan dinding kosan, yang diisi foto, gambar dari Abi, puisi puisi konyol Seneng banget karena akan menghadapi semester delapan , dan insya Allah semester terakhir. Kamar kosan nya jadi berdua karena biar hemat dan gak bakal sering sering diinepin juga karena udah gak ada kuliah ceritanya. Semoga aja beneran bisa pulang pergi terus tiap hari. Dan kemaren akhirnya kamarnya udah kosong. Kamar gue dan Tita yang baru juga udah super duper rapi dan wangi. Udah beres . Sekarang kamarnya lagi menunggu untuk...

Untuk Bapak Joko

Assalamualaikum Bapakku, Bapak Joko. Maaf malam malam mengganggumu dengan sebuah celotehan yang mungkin akan membuat Bapak semakin lelah. Aku ingin sekali bercakap langsung dengan Bapak, menyalami tangan Bapak dan mengatakan : Selamat atas hari ke 100 nya. Sayang hari ini aku tidak bisa memakai piyama dan turut berjalan ke rumah Bapak bersama ratusan kawanku yang lain. Maaf Pak, hari ini aku harus beres beres kamar kosan dengan temanku, aku sudah janji dari lama. Tapi aku sudah titipkan salamku pada seorang teman lewat langkah kakinya tadi pagi.Kawan kawanku yang tergabung dalam BEM se UI sudah menulis kan banyak soal hari ke 100 Bapak disini .  Apakah Bapak bertemu dengan kawan-kawanku hari ini? Kalau tidak, aku kirimkan saja disini fotonya ya Pak.  @BEMUI_official Sumber : http://www.republika.co.id/berita/inpicture/nasional-inpicture/15/01/28/nivwlz-peringati-100-hari-jokowijk-massa-demo-istana-2 Aku tidak akan berceloteh rinci tentang kajian apa ...

Semeru! (Part2)

Lanjutan dari Semeru(part1) Ladies in Semeru Tanjakan Cinta Hati dan keinginan boleh setinggi langit, tapi kalau keberanian dan cuaca, hanya Tuhan yang Maha Tahu. Kami tidak seberani itu untuk menantang hujan deras menuju puncak yang kami impikan. Mimpi-mimpi kami terputus saat itu. Idang menulis di buku catatan kami, “gagal mucak itu bener bener pait. Tapi mau gimana lagi, sekuat apapun motivasi dan fisik kita, tapi dieserang hujan tiba-tiba di daerah deket puncak, ibarat setiap tetes air hujan itu menghapus motivasi kita perlahan dan dinginnya cuaca saat itu bagaikan menghisap tenaga yang tersisa.” Ya, itulah yang terjadi. Kami pun akhirnya turun setelah banyak orang yang turun bgitu cepatnya dari atas kami karena badai yang terjadi. Perjalanan turun ini pun menjadi perjalanan yang mendebarkan karena bagitu banyak orang yang terkapar di sepanjang pasir, di sepanjang perjalanan turun. Ada yang sudah kedinginan dan harus dipeluk teman temannya, ada yang harus ...
Kaki kaki tak bertuan. Ingin melangkah sesukanya menembus malam pekat Terikat patuh kedua kaki yg bertuan Terdiam tak berani menantang hari Andai yang bertuan kembali  Pasti dia inginkan berlari diatas pijakan batu yang keras Kemudian berhenti di depan rumah  Tak mengerti tak apa Karena hari ini kaki kakimu mungkin belum memutuskan  Siapa tuannya