Skip to main content

:)

Banyak hal yang terjadi tiga bulan ini.
Banyak hal hal baik yang sangat gue syukuri sejak Juli kemarin, sampai hari ini. 
Dan rasa-rasanya gak afdhol kalau gue gak bercerita soal itu semua di blog.

-Sidang skripsi.-

Setelah semua perjuangan, penelitian, pengambilan data yang super banyak di lab, semua phantom agar agar yang gue buat, semua simulasi jutaan mesh yang super lama runningnya, setelah semua begadang baca jurnal, presentasi progress skripsi, sampai codingan matlab yang gak paham dimana ujungnya, dan semua keluh kesah serta air mata yang pernah tumpah dari awal seminar sampai skripsi berakhir, gue akhirnya menghadapi juga sidang skripsi di bulan juli kemaren. Gue akhirnya menghadapi tiga dosen, dan melalui sidang skripsi dengan hasil yang baik. Setelah selalu datang ke sidang skripsi temen temen dan selalu ikutan foto di backdrop yang dibikin panitia PSB waktu itu, akhirnya hari itu gue bisa ikutan foto pake tulisan S.T. Sangat menyenangkan. Semua beban yang ada di pundak serasa hilang seketika diiringi dengan rasa lelah luar biasa akibat gak bisa tidur beberapa hari terakhir sebelum sidang skripsi. Satu fase terlewati. 

-Wisuda dan Arak arakan- 

Setelah tiga tahun terakhir selalu meramaikan arak-arakan pelepasan sarjana baru, akhirnya gue pun merasakan juga eforia arak arakan, meskipun pas gladiresik diaraknya. Heboh heboh nya junior, blangwir, motor motor, yel yel dan tos angkatan, gue akhrinya ngerasain itu semua. Dan besoknya, gue akhirnya di wisuda. Gue akhirnya ngerasain juga dinyanyiin di balairung sama mahasiswa baru, ngerasain pake heels jalan sana sini di rotunda, foto foto sana sini, dan sangat happy. Akhirnya, setelah setiap tahun bawain bunga buat senior senior, gue akhirnya ngerasain nerima banyaaak banget bunga hari itu, teharu. Hari itu, officially gue jadi sarjana teknik. So proud and grateful. 

-lulus, lalu galau-

Bulan bulan terakhir ini juga adalah bulan bulan galau. Gue dan teman teman mengalami fase lain dalam kehidupan, yaitu galau pasca kampus. Galau mau kerja langsung, atau s2, atau lanjutin riset, atau bikin usaha, atau nikah aja.. Semenjak selesai sidang skripsi, ada yang langsung ngelamar kerja, ada yang langsung ngurusin buat dapet beasiswa S2, dan ada yang balik ke kampung masing masing buat main main dulu dan menghabiskan waktu sama keluarga. Banyak pilihan setelah lulus. Dan itu yang bikin gue sempet galau, banyak galau lebih tepatnya. Masa-masa setelah lulus, sejak agustus kemarin, mungkin sampai hari ini, adalah masa masa galau dan masa masa menentukan masa depan. Saatnya menata ulang hidup, dan ini yang gue lakukan juga. Gue pun menyusun lagi timeline hidup, kapan mau kerja, kapan mau s2, kapan mau nikah (eh kapan mau cari calon suami dulu deh kayaknya). Yang penting, bulan bulan galau ini harus segera berlalu. Dan setelah pencarian yang cukup panjang, gue pun akhirnya memutuskan untuk mencoba mencari pekerjaan dulu sambil mempersiapkan s2.

-cari kerja, tes kerja, belajar ielts-

Dua bulan terakhir ini juga jadi momen dimana gue bergabung bersama teman teman menjadi 'kpk' alis kelompok pencari kerja. Kami sibuk hunting kerjaan, ikutan jobfair ke senayan for the first time, dan apply sana sini. Intinya, pengen cepet dapat kerja dulu, biar gak minta uang ke orang tua abis lulus. Dan yap, ikutan jobfair ternyata gak gampang haha. Super rame, super pusing. Dan banyak apply juga bikin pusing karena jadi banyak tes yang harus diikutin. hahah. Tapi pengalaman pengalaman tes kerja bikin gue belajar banyak hal, bahwa nyari kerja itu susah, bahwa kita harus banyak belajar setelah lulus, dan bahwa untuk mendapat pekerjaan yang diinginkan butuh perjuangan dan kerja keras. Belajar ielts juga jadi kegiatan yang gue lakukan selama dua bulan terakhir, demi untuk mengejar beasiswa dan bisa tinggal di manchester, seperti mimpi yang sudah dirancang. Berharap skor listening nya bisa naik sebelum akhir tahun biar bisa daftar beasiswa tahun depan haha. Once again, gue belajar kalau untuk mencapai sesuatu harus tekun dan sungguh-sungguh. 
Fase-fase jadi pengangguran banyak acara ini, benar benar melelahkan sekaligus menjadi pengalaman berharga dalam hidup. Dan fase ini belum selesai, masih gue hadapi sampai hari ini. Dan sesungguhnya rezeki itu kayak jodoh, udah diatur Allah, tinggal kita usaha aja buat mengambilnya. 

-kerja, ternyata lelah-

hahaha, jadi sambil semua kegiatan yang gue lakukan, gue juga sambil magang di sebuah perusahaan elektrik. Gue kebagian di bidang service lokomotif. Gue harus jadi electrical engineer yang paham service lokomotif hahaha. Seriously, gue gak paham apa apa. Jadi, gue menghabiskan sebulan terakhir ini di kantor buat belajar mesin mesin diesel lokomotif, sistem elektrikal di lokomotif, dan material yang dibutuhkan di lokomotif. hahaha. Super nyenengin bisa belajar hal baru, super keren karena bisa magang disitu, dan super seru kenal orang orang baru yang hebat hebat. Dan seperti kerja pada umumnya, gue harus udah siap jam 5 pagi, berangkat ke kantor naik bus jam setengah 6 pagi, dan pulang ke rumah setelah jam 5 sore. Lelah~~~ hahha, ya sekali lagi, nyari uang gak gampang. Kerja emang melelahkan. haha tapi harus dinikmati.

-kangen-

Dibalik semua hal hal menyenangkan yang terjadi tiga bulan terakhir ini, ada hal hal yang suka bikin nyesek sendiri kalau dipikirin. Gue kangen suasana kampus dan kangen temen temen deket gue. Udah gak ada lagi : makan bareng ke warteg, latian futsal pagi-pagi, ngobrol sampe ketiduran di kosan, jalan jalan ke margo, ketawa ketiwi di dep, ngomongin orang di lab, rapat ini itu di ruang bem, nebeng sana sini, nongkrong di selasar kantek, dijemputin ke kosan malem malem buat karokean, dan semua hal lain yang terlalu banyak buat disebutin. Super kangen, kalau dipikirin. Dan akan super duper kangen, kalau ingat bahwa gue sekarang sedang terpisah ruang dan waktu dengan teman teman kuliah gue, bahwa kita gak akan bisa saling samper dengan gampang lagi kalau mau main, dan bahwa kita udah gak bakalan sesering dulu buat ketemu. Fase ini yang lagi gue hadapi sekarang juga, meyakini bahwa semua baik baik saja dan kita pasti akan selalu punya kesempatan buat main bareng lagi nanti, somehow.

-masih mencari-

Pencarian panjang untuk masa depan yang lebih baik masih gue jalani, sampai hari ini . Gue yakin itu juga yang masih dihadapi sama teman teman gue, yang sama sama baru lulus. Kita masih mencari kehidupan pasca kampus yang lebih baik (sambil terus mencari pendamping hidup yang terbaik juga). Tulisan ini cuma jadi refleksi apa yang udah gue lakukan, dan apa yang sebaiknya sudah dilakukan sebelum kita lulus harusnya. Dan gue selalu berdoa, semoga semua hal yang diusahakan bisa menjadi hasil yang terbaik buat gue, buat teman teman gue. Dan terakhir, semoga segera ada kesempatan buat main main bareng teman teman lagi. 


yang masih mencari,
Aisyah,

Comments

  1. Hiks iya banget syaaah.. sekarang fase-fasenya galau.. *sampe sempet blogwalkingan lagi dan akhirnya sampe di blog kamu hehe*
    Sukses buat kita semua!! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaa meeel huaaa. semangat yaa amel, see you on top very soon!!

      Delete

Post a Comment

speak out time

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya ya...

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik...

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan te...