Skip to main content

suka-suka

-while playing Semua Tentang Kita-Peter Pan- ( fyi, di latar waktu yang akan gue ceritakan berikut ini, lagu ini nge hits bangeeett...!!)

Cinta monyet adalah masa lucu-lucunya dimana kita suka sama orang untuk (mungkin) pertama kalinya. Pada masa itu, suka sama seseorang (yang biasanya temen sekelas sendiri, atau teman satu sekolah) akan jadi momen yang bikin deg degan. Waktu itu kita dengan mudahnya lempar-lemparan surat ke kelas teman yang kita suka dan setiap ketemu orang yang kita suka, kita langsung akan jadi malu malu kucing, mesem-mesem, sambil dorong-dorongan sama teman kita.  Waktu itu juga kita biasanya susah buat ngomong dan nunjukin kalau kita suka sama orang itu. Kita biasanya berada pada fase abg labil, yang bisa jadi suka karena ikut-ikutan temen. Atau bisa jadi, karena emang kita suka beneran, semacam cinta pertama biasanya juga kadang terjadi di usia ini.  

Di malam minggu yang hujan sendu ini, gue ingin bercerita tentang masa-masa lucu suka-sukaan cinta monyet pas gue kecil dulu. Gue ingin bercerita tentang pertama kalinya gue suka banget sama seseorang.

Gue inget dulu pernah suka sukaan sama temen gue di SD. Entah awalnya gimana. Cuma yang gue inget, kita semacam suka-sukaan. Tapi suka-sukaannya anak SD itu norak banget. Kalau cowok suka sama cewek, yang dia tunjukin tuh justru sikap sikap negeledekin si cewek yang dia suka. Begitu juga gue dengan si cowok yang juga gue suka. Dia justru sering ngeledekin gue, terus gue ngejar ngejar dia buat cubit lengannya atau pukul-pukulan, terus dia bakalan mukul gue balik, padahal saat itu kita juga udah sering nunjukin ketertarikan satu sama lain. Aneh kan. Belum lagi, pada usia segitu, pasti kita bakalan cerita-cerita ke temen temen deket kita kalau lagi suka sama orang. Dan seperti anak anak baru gede kebanyakan, teman teman dia pun meledek dia setiap kali gue lewat depan mereka. Terus lebih alaynya lagi adalah saat kita mulai menuliskan nama kita dan nama orang yang kita suka di buku catatan kita, di papan tulis sepulang sekolah, dan di meja-meja. Super alay. Hahah.

Tapi, selain hal-hal norak yang gue inget tentang cinta monyet pas jaman SD ini, gue juga inget hal-hal romantis yang pernah terjadi di usia usia labil beranjak gede itu. Ketika itu,gue inget cowok yang suka sama gue, sering banget nelpon ke rumah, ngeberaniin diri buat bilang : “Halo, bisa bicara dengan Aisyah?”, tapi begitu nyokap gue ngasih teleponnya ke gue, dia Cuma diem, gak berani ngomong apa-apa. Jaman itu, kita belum punya handphone, jadi harus nelepon ke rumah kalau mau ngobrol. Terus jaman abis pukul-pukulan, kita duduk sebelah-sebelahan di bangku kelas, dan maaf-maafan sambil ketawa ketawa dan beberapa lama kemudian, kita mulai ledek-ledekan lagi. Dan hal romantis lain yang mungkin Cuma romantis buat gue aja, karena saat itu kita emang suka-sukaan tapi gak pernah berani buat saling menyatakan kalau kita saling suka dan sama sekali gak berniat buat pacaran karena emang masih kecil. 

Yaampun ternyata lumayan sweet juga yah kalau inget momen-momen suka-sukaan atau cinta monyet pas jaman SD dulu. Pada masa itu, kita sudah bahagia dengan sekedar suka dan main bareng dengan orang yang kita sukai. Kita gak sampe tahap mikirin kalau suka terus nanti selanjutnya apa, hubungan kedepannya gimana, boro-boro mikir kesitu, mikir buat pacaran aja enggak. Dan rasa suka yang terjadi di usia itu adalah rasa suka yang lugu dan polos. 

Momen yang bikin gue ngerasa cinta monyet gue pas jaman Sd ini berarti banget adalah karena gue ternyata masih deg-degan pas ngeliat cowok yang sedari tadi gue ceritain diatas mengupdate profile picture nya dan nongol di home FB gue. Ketika sepuluh tahun lebih lewat dari lulus SD, gue baru inget lagi sama cerita cinta monyet ini.  Dan baru-baru ini gue mengetahui bahwa dia baik-baik saja dan bahagia. Hal ini, entah kenapa, membuat hati gue sedikit bergetar. 

 LOL. Ternyata cinta monyet ini bisa jadi sangat berkesan. Dan ternyata bertemu lagi dengan si cinta monyet kita ini, bisa jadi sangat mendebarkan hati. Jadi jangan pernah lupain kisah kisah semacam ini, karena suatu saat mungkin akan bisa diingat untuk sekedar dikenang, atau ditertawakan. 

Satu lagi, gue mau pesan satu hal di akhir tulisan ini, selama lo belum menikah, masih ada kemungkinan cinta monyet lo adalah jodoh lo, meskipun kemungkinannya bisa jadi hanya sepersekian persen. Jadi, jangan lupa untuk terus menyambung silaturahmi dengan cinta monyet, mantan pacar, atau siapapun orang yang pernah lo kenal, karena menyambung silaturahmi memperpanjang rejeki dan usia. Sekian, maaf kalau ngaco, namanya juga malam minggu tapi di rumah aja. bay.

salam damai,
Aisyah. 


Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya yang bisa membaw

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan tertah

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik dari sek