dulu idealis,
sekarang pragmatis.
mungkin benar itu sadis
terjadi demikian saja ku meringis
berharap bisa berubah jadi manis
namun hati hanyalah sebuah garis
menjadi batas namun tak bisa menepis
semua yang palsu ada berbaris
dan yang lurus kian tak laris
lalu apakah harus aku menangis,
berhenti dan mencari jalan merintis
atau aku berusaha bengis
dan kembali realistis
karena pahala dan dosa beda tipis
sekarang pragmatis.
mungkin benar itu sadis
terjadi demikian saja ku meringis
berharap bisa berubah jadi manis
namun hati hanyalah sebuah garis
menjadi batas namun tak bisa menepis
semua yang palsu ada berbaris
dan yang lurus kian tak laris
lalu apakah harus aku menangis,
berhenti dan mencari jalan merintis
atau aku berusaha bengis
dan kembali realistis
karena pahala dan dosa beda tipis
Comments
Post a Comment
speak out time