Skip to main content

25

Gue baru saja melewati hari ulang tahun ke 25 tahun, seminggu yang lalu. Banyak banget yang terjadi selama gue hidup 25 tahun di dunia ini. Pahit manis senang susah jatuh bangun, terlalu banyak hal yang harus disyukuri bisa sampai di usia ini dalam keadaan baik baik saja. Allah Maha Baik .

Gue selalu takut berumur 25 sebelumnya. Karena di usia ini gue merasa, gue udah gabisa lagi menganggap diri gue anak anak, atau remaja, atau belum dewasa. 25 adalah sebuah titik balik dimana harusnya seseorang telah pantas dan harus menjadi Orang Dewasa, menurut gue. Dan pikiran itulah yang terus menghantui gue sesaat sebelum usia gue 25 tahun kemarin.

Mengingat itu, makanya gue sampe kepikiran untuk gak minta kado lagi di ulang tahun ke 25 ini, berniat untuk ngurangin main-main, dan berniat untuk lebih mendekatkan diri sama Sang Pencipta. Tapi ternyata hal itu gak mudah, terutama bagian ngurangin main wk. Pendewasaan memang susah. Bahkan sekarang kerjaan juga makin susah dan berat (terus aku curhat gak nyambung).

Ya intinya, gue banyak bersyukur atas apa yang udah Allah kasih ke gue sampai saat ini . Keluarga yang lengkap dan selalu ada buat gue, teman-teman yang baik, kesehatan dan kecukupan rezeki, kebahagiaan dan kecerdasan untuk berlaku sesagala sesuatunya. Allah Maha Penyayang.

Dan untuk mengingatkan aku tentang hari ulang tahunku yang cukup menyenangkan, aku mau post foto foto disini. Agar kelak aku selalu ingat, begitu banyak orang yang sayang sama aku, banyak orang yang mendoakan aku, dan banyak orang yang meletakkan harapan dan doanya padaku. Jadi, Aisyah gak boleh lemah apalagi menyerah dalam menghadapi usia 25, atau usia usia setelahnya. Karena hidup terlalu indah untuk disia siakan untuk hal hal buruk dan pikiran yang gak penting. (ngomong itu gampang gengs, ngelakuinnya susah, jadi tetap bersamaku dan bantu aku yah :"))

ciye ciye ciye first gift from my love-hate brother,ever!

ciye ciye ciye dikasih kado sama kabdul

kesayangan aisyah di kantor , tanpa mereka aku mah apa atuh 



Habis diomelin, terus di kasih kue :"


Manager rasa Bapak Sendiri

Kado dari Syifa yang nun jauh di Korea, yang lupa pas hari H aku ulangtahun tapi tetep terniat ngirimin kue :"

Hatur nuhun sadayana,
semoga gak bosen temenan sama Aisyah yah. 
Semoga kita semua bisa lebih baik lagi 

Salam Hangat, 
Aisyah, 25 Tahun. 
-ditulis beberapa hari setelah 17 September 2018, 
tapi baru sempet post sekarang huhu-



Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya yang bisa membaw

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan tertah

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik dari sek