Skip to main content

Lombok, kuingin kembali~

Setelah mendaki Rinjani, maka aku benar-benar sudah berada di Lombok. Tapi, belum puas hanya mencicipi aroma gunung Rinjani, aku dan teman temanku melanjutkan perjalanan untuk menjelajah Lombok lebih dalam. Setelah gunung, maka kami mencari PANTAI dan LAUT!

Jadi sesaat turun gunung, kami langsung menyewa mobil APV dari abang-abang yang jemput kami pertama kali di bandara. Mobil APV ini bisa dilepas kunci, yang setelah berpisah dari abangnya, kami baru sadar bahwa mobil ini gak ada STNK nya, yang mana kami bisa aja dituduh mencuri mobil kalau nanti ketilang polisi wk. Dari Desa Torean, kami keluar mencari jalan ke arah kota Mataram. Yusri menyetir, Ozy navigator, dan yang lain duduk malas menahan kantuk sambil mengusap usap kaki yang pegal pegal hasil pendakian. Kami menuju Mataram, mau ketemu sama salah satu teman jaman kuliah, Yamang, yang mana nanti dia akan menjadi our savior di Lombok.

Sampai di Mataram, ketemu Yamang! Doi dulu anak teknik industri, anak makasar, satu kelahiran sm Yusri, dan sekarang bekerja di sebuah Bank dan penempatannya di Mataram. Jadilah kami disambut dengan hangat di rumah Yamang di Mataram, alhamdulillah. Diajak makan, dan diizinkan untuk nginep di rumahnya Yamang which means sangat menekan cost kita di Lombok. Badan yang udah super pegel pegel saat itu akhirnya bikin kita langsung sleep malam itu.

Esoknya, kita memutuskan untuk jalan agak siangan, Yamang nya ngantor, kitanya diizinkan pakai rumah dia seperti rumah sendiri. We love you, Mang! hehe.

20 September 2017

Jadi kita nyobain makanan Nasi Campur Lombok pake Gojek yang ada di Mataram sebelum akhirnya memutuskan untuk berangkat dan nyebrang ke Gili ! Kami keluar rumah sekitar abis zuhur, dan dari Mataram ke Pelabuhan Bangsal sekitar sejam kurang lebih (kalau gak salah inget), ini kita masih menggunakan mobil sewaan dari semalem. Sampai di pelabuhan, kami mencari-cari info tentang penyebrangan ke Gili Trawangan, sampai akhirnya kita pun menyewa sebuah boat seharga 85rb/orang untuk sekali jalan, dan plus kita sudah book trip untuk snorkling disana seharaga 125rb (yang akan kami sesali kemudian karena ternyata di Gili Trawangannya banyak pake snorkling yang lebih muraahhh banget).
ini di boat nya, mental-mental karena ombak tinggi, tapi keneknya stay cool calm duduk dipinggir tanpa takut jatoh :(
                               


Naik boat, super berguncang karena ombak lagi lumayan tinggi, meanwhile awak boat nya malah laylow dengan muka flat duduk di pinggiran boat. Dan akhirnya.... GILI TRAWANGAN !!! Here we come~

Super Excited!!

Sesampainya disana, kami keliling untuk cari penginapan murah. Budget terbatas wk. Dan akhirnya didapat penginapan seharga 50rb/orang/malam. Setelah dapat penginapan, kami pergi untuk melihat Sunset di Gili Trawangan, yang katanya baguuusss. Sebenarnya , menurut gue ini gak bagus bagus banget, cuma emang syahduuu dan kalau agak masuk ke dalam, banyak tempat tempat yang bisa banget buat minum-minum dan makan makan yang super hidup dan menarik.  Tapi gue dan kawan-kawan memilih untuk menghabiskan senja di pinggir pantai, tenang~



sunset di gili trawangaan ~~


Malam itu kami habiskan di Gili Trawangan, super ramaaaaii. Banyak bule yang berkeliaran dipinggir pantai, berjoget, mabuk, sambil makan dan tertawa ramai. Gili Trawangan ini memang tempat stay yang paling ramai diantara Gili lainnya. Gue dan kawan kawan pun makan ikaaaaaan bakar fresh from abang abangnya baru dibakar, eh from laut deh . enaaaak~~

21 September 2017

Pagi di Gili Trawangan, kami memutuskan untuk mencari sunrise, walau pada akhirnya tak begitu keliatan sunrisenya karena kami agak kesiangan. Kemudian kami sarapan nasi bungkus, seharga 10 ribu rupiah, isinya ada yang ayam, ada yang ikan teri, enak dan kenyang dan murah.

Setelah bersiap-siap, akhirnyaa kami pun berangkat snorkling! Snorkling di tiga spot, yang gue lupa juga namanya apa aja. Lautnya gak tenang dan cukup berombak, bikin gue harus mengeluarkan tenaga ekstra pas snorkling. Belum lagi, di salah satu spot, kami harus berenang dari kapal ke suatu spot agar bisa melihat penyu. Senang sekali melihat banyak ikan dan bonus lihat penyu berenang bersama abang-abang guide snorkling nya yang bisa menyelam kedalam. Bule-bule berenang juga dengan mudahnya menyelam, sayangnyaaa gue belum bisa menyelam cuma bisa ngambang-ngambang di permukaan. hahah. Tapi cukup puas dan lelah mengingat kaki makin pegel-pegel hari itu. Tapi setelah dicari-cari, ternyata gak ada foto pas snorkling sama sekali rupanya huhu. 

Puas snorkling, kami pun bersiap untuk langsung kembali ke mataram. Dan menunggu abang-abang boat kali ini agak ditemani gerutu kesal karena lamaaaa dan ombak yang tinggi bikin kami cukup was was takut gak bisa nyebrang balik. Tapi alhamdulillah setelah melalui ombak yang super tinggi sehingga bikin boat seperti melayang, diiringi zikir sepanjang jalan, akhirnya kami tiba dengan selamat di Pelabuhan Bangsal kembali.
nunggu dijemput supir boat yang super lamaaaa 

Lapar! Cari makan! itu yang ada di benak kami begitu sampai, akhirnyaa kami memutuskan untuk mencari makanan khas Lombok. SATE REMBIGA ! terbaik. Setelah googling, kami akhirnya memutuskan untuk makan Sate Rembiga (lupa namanya apa.......) Dan yap, rasanya ENAK BANGET. entah gue lapar banget atau gimana waktu itu, tapi super lezat satenyaaa, rasanya gak pernah gue temuin sebelumnya, pedas manis yang pas dan menarik di lidah. Kami makan cukup banyak waktu itu, tapi gak ada nasinyaa, jadinya pake lontong aja deh.
ini Sate Rembiga nyaaa enakk bangeet
Selesai dari makan sate rembiga, kami pun mengakhiri hari ini dengan sangat kenyang~

sesungguhnya lupa nama nya sate rembiga ibu siapa..... 

22 September 2017

Paginya kami memutuskan untuk berkeliling ke pantai-pantai Lombok dan menuju bukit Merese. Pantai pertama adalah Pantai Kuta Lombok. Sepiii, tenaaang, dan super jernihhh.

Kuta Lombok
cantik bangettt pantainyaaa~~


Selanjutnya kami menuju ke Pantai Tanjung Aan. Kami sampai siang hari yang mana memang panas banget tapi emang pantai nya baguuuuusss bangeeetttt. Pasirnya putih dan air biru lautnya sangat bagus dan cantik. Disitu pas lagi sepi-sepinya karena kita datang siang hari bolong, tapi untungnya jadi kita bisa puas foto-foto.
Tanjung Aan !!! CANTIK BANGEEETTT :")







pasirnya itu putih haluuus banget :") suka suka sukaaaa

Selesai dari Pantai Tanjung Aan, kita pun pergi ke Desa Sade Lombok. Disini kita bisa melihat suku Sasak Ende dan kearifan lokal yang dimiliki mereka. Banyak kerajinan tangan dan juga kopi yang memang asli dari suku Sasak ini . Cerita yang paling berkesan adalah, di suku ini kalau mau menikah, maka harus menculik pasangannya dulu (eh ini semoga bener ya ceritanya, aku udah agak lupa ). Disini gue beli kopi asli sini , yang mana kopinya itu ditumbuk bareng sama air beras, jadi kopinya lebih kental dan ada rasa rasa gurihnya sedikit.

maafkan wajah ku yang super gosong haha





ini isi dapurnya penduduk sini 

ini isi rumahnya . 

ini abis beli oleh oleh di desa Sade, kerajinan khas nya dan kopi nya

Malamnya, kami jalan jalan di Mataram untuk cari oleh-oleh. Dan malam itu, untuk pertama kalinya, gue nemenin teman-teman cowok gue buat cari mutiara-mutiara khas Lombok untuk oleh-oleh buat ibunya, adiknya, temannya, dan pacarnya. Malam itu kami habiskan untuk mengobrol dan membayangkan apa yang menunggu kami di rumah masing masing. heheu.
yok beli yok. jadi harga mutiara air laut lebih mahal dari mutiara air tawar

23 September 2017

Akhirnya, hari ini tiba juga. Hari dimana kita harus kembali pulang.
Pulang, kembali ke Jakarta.
Kembali ke kemacetan dan pekerjaan yang menumpuk karena ditinggal cuti hampir seminggu :))

foto sebelum take off

Ah, semoga bisa bertemu kembali, Lombok!

 Dan terimakasih untuk perjalanannya, Paler-Paler ku sayang :))

Salam hangat dan bawel,
Aisyah,
Paler Muda.
































Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya ya...

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik...

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan te...