Skip to main content

we never know God's plans

I just experienced a sad day, on last friday. seeing my annoying best friend cried. He rarely cried and looked sad. but at the day, i saw his broken shape. Losing his dad is his most agony. And i couldnt hold my tears. it was a sad day. but we never know God's plans. He always prepares a good thing after a bad thing. Inna maal usri yusro. And I always believe it. And He knows what best to us. We are only His small creatures with a lot of emotions and weakness. I hope my friend can be stronger and bigger after this. 

I also experienced another sad day. When I saw my phone all day long waiting for someone to text me. But it never happened. He never cared what i was doing or whether i was waiting for his hello. I care a lot about someone whom never thought of me. I was dying to know what's up with him yet he didnt. heart broken. but we never know God's plans. Maybe he doesnt deserve me. maybe i will meet someone else better. or maybe this is just a test from God. I hope my heart can be stronger and bigger after this. 

Another experience was last night. When I met a group of friends. Some were fine and healthy, some were happy of being married etc. But there's someone who just got out of rehabilitation center. he found himself confuse and sad. but he completely solve his problems with returning all to God. Inna maal usri yusro. but we never know God's plans. And he said, "jodoh, rezeki, umur , semua udah ada yang ngatur. kita tinggal harus percaya dan berusaha" . this always been said anywhere and anytime. But since it was told by someone who's just finish his rehab and had so many problems before, i felt ashamed. Shame on me who always asks what's God Plans. Why cant i make such a happy living. Yet i realized there are so many unlucky people out there. And our problems are tinier than theirs. So why do I complain too much?

we never know God's plans. 
Let's be stronger and bigger ,
now. 


-26 may 2019
Aisyah-

Comments

Popular posts from this blog

Sebuah Pilihan.

“Berbahagia dan berusaha bahagiakan orang lain.” Motto hidup sederhana inilah yang membuat saya berani mendaftarkan diri ke IME 2012. Sederhana saja. Awalnya, saya hanya ingin mencari kebahagiaan saya sendiri dengan berorganisasi, mencari banyak pengalaman serta teman, dan membahagiakan orang lain (teman-teman sesama mahasiswa) dengan ikut IME sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan mereka semua. Tapi mengapa saya memilih membahagiakan orang lain melalui bidang PSDM?  Kata orang kebanyakan, PSDM adalah bidangnya orang-orang yang mau berpikir dan mau susah-susah untuk mengurusi orang lain. Dan saya juga tidak dapat memungkiri itu karena bidang inilah yang mau repot-repot mengurusi dan membimbing saya dan 117 teman saya saat masa bimbingan dulu. Ah kerajinan sekali, begitu pikir saya dulu.    Tapi saat masa adaptasi dunia kampus dulu, saya dibuat semakin menyadari bahwa mahasiswa adalah segerombolan manusia yang punya banyak kelebihan di dalam dirinya yang bisa membaw

Aku cinta padamu, Indonesia

Indonesia, sebuah negeri dengan segala keelokan dan pesona. Negeri di tenggara Asia   yang patut dipertanyakan: seberapa besar cinta rakyatnya kepadanya? Aku mungkin hanyalah seorang biasa, tapi aku akan mencoba menggambarkan seberapa besar cintaku kepada negeri ini melalui rangkaian kata sederhana ini. Atau mungkin, aku akan mencoba membuat kalian tahu bagaimana caraku mencintai negeri ini, mencintai baik dan buruknya. Aku terlahir di negeri ini. Aku tumbuh dan menghirup udara di negeri ini, begitu juga sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia yang lain. Ketika aku lahir, Indonesia masih dipimpin seorang “Bapak Pembangunan” yang katanya memberikan banyak perubahan dan kemajuan, tapi juga banyak meninggalkan hutang bagi Indonesia. Tapi aku tak peduli, aku mulai merasakan cinta pada negeri ini mulai tumbuh sejak hari pertama aku melihat dunia. Inilah negeriku, tempat hidungku menghirup udara pertamanya atau tempat tangisku pertama kali pecah. Dan aku mencintainya, dengan tertah

Great People Scholarship Program Telkom 2019 -

 --continued from previous post-- Oke jadi dimulailah tahap seleksi beasiswa GPSP dari perusahanku Telkom Indonesia. Hal pertama yang bikin aku cukup gak pede dan stres adalah waktu persiapan yang super sempit. Jadi, dari tanggal rilis nota dinasnya, aku harus menyiapkan proposal studi yang akan disubmit dan dibawa dalam waktu kruang lebih 4 hari apa 3 hari yah lupa. Jadi aku inget weekend itu aku bener bener scroll2 jurusan kampus dan bikin proposal study selama dua hari Sabtu-Minggu. Hari Seninnya, aku harus berangkat ke Bandung untuk tes. Dan aku berangkat ke Bandung bareng sama bebeb Pome sahabatcuuu Step pertama : Bikin proposal Studi  Selama nyusun proposal studi aku agak terburu buru dan gatau mau nulis apa. Ini mirip mirip dengan motivation letter atau personal statement kalau kita mau apply beasiswa atau apply kampus di luar Negeri untuk S2. Bedanya di seleksi Telkom ini dia minta dua halaman dan harus menjelaskan manfaatnya buat Telkom itu apa ketika kita sudah balik dari sek