(source : https://www.indonesiakaya.com/tokoh/detail/sapardi_djoko_damono) |
Sapardi Djoko Damono, adalah seorang penyair pertama yang mencuri hatiku. Penyair yang mengajarkanku berpuisi dengan bahasa yang sederhana tapi makna yang luar biasa. Penyair yang mengajarkanku bercerita tanpa harus bermanis kata. Semuanya terasa sampai ke hati ketika membaca karya-karyanya. Dan hari ini aku kehilangan dia, dan dia akan berhenti berkarya selamanya.
Pagi ini aku baru sadar bahwa karyanya ternyata mempengaruhiku begitu dalam. Aku baru sadar bahwa aku bisa menangis karena seseorang yang bahkan tak pernah ku kenal secara personal. Tapi dari hari ini aku belajar, bahwa karya, entah puisi cerita atau apapun, bisa begitu mempengaruhi hidup seseorang. Dan karya karya Sapardi, mempengaruhi hidupku, selama ini.
Dari karyanya aku belajar, untuk berani menuliskan puisi puisi sederhana. Merangkaikan kata dengan diksi yang biasa menjadi arti yang bermacam rupa. Menceritakan kisah cinta menjadi pelajaran yang berharga . Dan menjadi romantis serta realistis di waktu yang bersamaan. Mengajarkan kritis lewat kata dan ucapan. Dari puisimu aku bergejolak di masa itu, membuncah untuk melawan ketidakadilan. Dan karena karyamu, alam-alam sering menjadi objek imajinasi kataku. Ah, puisi-puisimu terlalu indah, Pak. Aku dulu tidak bisa berhenti membaca puisi-puisi Pak Sapardi karena satu puisi terkenalnya, "Aku Ingin". Dan hari ini aku baru menyadari makna satu buah puisi yang Bapak tulis di tahun 1991 adalah benar adanya.
Pada Suatu Hari Nanti
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari
(1991)
Dan hari ini pun tiba. tapi aku tahu Bapak tidak pernah meninggalkan aku . Karya-karya bapak akan terus ada di kehidupanku, sekarang dan selamanya.
Tidak ada yang hilang darimu
selama bait-bait sajak ini masih bisa dibaca
tetap saja ada kamu di dalamnya.
Terimakasih banyak Pak Sapardi Djoko Damono atas semua inspirasi yang kau berikan dalam hidupku.
Bekasi, 19 juli 2020
Aisyah
Comments
Post a Comment
speak out time