Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2013

Bed room :)

“Memory is the happiness of being alone.”  ―  Lois Lowry ,  Anastasia Krupnik sudah lama sekali saya tidak menghabiskan waktu di ruangan berukuran 3*3 meter ini. Terakhir mengurung diri di ruangan ini adalah dua tahun lalu ketika bayang bayang ujian menghampiri otak saya. hari ini saya disini kembali. duduk di kasur yang sama, menulis di atas meja yang sama, dan membuka kenangan kenangan yang pernah ada di ruangan ini kamar pertama saya, bercat hijau. dimana tangis dan tawa saya sering kali tumpah, bahkan darah saya pun pernah mengucur deras disini. senang sekali rasanya duduk berlama lama di kamar ini seperti dulu lagi. mengenang semua yang pernah terjadi, mengingat bahwa kini kamar yang selalu kudiami, tak senyaman yang ini. bahwa telah hampir 17 tahun aku mendiami kamar yang sempit ini. entah dosa apa yang mungkin pernah aku buat disini, entah doa apa yang mungkin pernah aku panjatkan disini, rasanya haru, seperti baru pulang ke rumah setel...

Sendal Wiro Sableng

Jadi, gue pengen cerita tentang sendal gunung favorit gue. Dari kecil sampai sekarang, gue selalu dibeliin sebuah sendal gunung merek Eiger. Yah, gak lain dan gak bukan ya karena ayah ibu gue yang hobi naik gunung, jadilah anak anaknya suka dipakein sendal gunung juga. dan itu berlangsung sampai sekarang.. sampai akhirnya gue kuliah, dan temen temen gue sering berkomentar tentang sendal gunung yang selalu gue pake. "syah, ini sendal lo dari perguruan mana ?" komentar salah satu teman gue, menurutnya, sendal gunung yang gue pake mirip sama sendal wiro sableng. "itu yang bisa jalan di air kan ya syah?" ya ya ya sering kali gue jadi ngakak denger komentar temen temen gue tentang sendal gunung gue. mungkin menurut mereka agak kurang lazim, perempuan, hampir 20 tahun selalu pake sendal gunung. tapi menurut gue dan beberapa orang lain, itu sangat lazim kok. as long as sendal itu bikin kaki nyaman dan enak dipake, so what? zubi : "itu mirip sendal bok...

Hah, Aku Bosan.

Hah, aku bosan. merenungi sebuah tanya yang tak kunjung usai bergantung dan terus melengkung mengangkangi sebuah titik yang bergeming separuh asa tak cukup untuk mebayar kehidupan separuh hidup tak cukup untuk menebus asa apa aku putus asa? Hah, aku hanya bosan. terkuras pikirku malu akan sebuah entitas akan sebuah bangsa, negara, atau komunitas yang aku menari di dalamnya berjanjilah matahari akan datang esok hari siapa yang mau? berkatalah malam akan jumpai kau lagi siapa yang berani? Hah, aku lagi lagi bosan. Ini bukan soal kehidupan ini soal apa yang mereka titipkan di pundakku berat. ingin aku membuangnya terpikir untuk berhenti sejenak, lalu kabur dengan balon udara ke tebing tak bertuan andai, Hah, aku hanya bosan.  meja makan, Aisyah.

Cinta Sejati

"Cinta sejati selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan terbaiknya. Kebetulan yang menakjubkan"          -Darwis Tere Liye, dalam novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah- Tulisan ini didapat dari tumblr nya Rifda. Dan entah kenapa, saya sangat merasa bahwa kalimat kalimat diatas benar adanya. Tentang kegelisahan seseorang yang sedang dirundung cinta yang kadang mungkin terlalu berlebihan. Atau bisa jadi, terlalu tidak sesuai dengan apa yang seharusnya bisa dia lakukan. Saya mungkin bisa berkata seperti ini, karena dirundung cinta (seperti kebanyakan orang seumuran saya) belum sedalam itu pernah saya rasakan.  Tapi apalah arti mencinta kalau pada akhirnya Tuhan juga yang akan menentuka...